Green Day, Sebuah Amal Jariyah (Bagian III)

Terbit pada Jumat, 14 Maret 2014

Sekarang apa yang bisa kita lakukan di PTPN X? Banyak hal kecil sebagai langkah awal untuk menjadikan green day sebagai budaya kerja, menjadikan green day sebagai strategi pembangunan berkelanjutan. Doing some little thing is better than doing nothing, isn’t it?  Beberapa hal yang bisa kita lakukan antara lain:

  1. Sebagai pengingat, maka ditentukan sebuah tanggal sebagai hari green day dan diperingati setiap tahun dengan banyak kegiatan yang melibatkan karyawan, masyarakat sekitar, media, serta LSM. Kegiatan bisa berupa car free day, bersepeda, jalan sehat hijau, penanaman sejuta pohon, pembersihan sungai, lomba-lomba bernuansa lingkungan melibatkan masyarakat dan banyak alternatif kegiatan lain. Menanamkan budaya sehat dan citra perusahaan yang sehat akan lebih mudah lewat sebuah “peristiwa” daripada ceramah, kursus, ataupun diskusi.
  2. Memberikan reward kepada ide-ide kreatif karyawan yang bisamemberi kontribusi positive kepada perusahaan. Upaya nyata dalam mengurangi konsumsi energi atau meningkatkan tindakan hijau dengan menawarkan kompetisi dan penghargaan yang relevan untuk perilaku ramah lingkungan. Reward ini jika perlu dilombakan. Ide-ide kreatif karyawan bisa berupa teknologi ramah lingkungan, upaya melakukan efisiensi energi, penghematan bahan bakar, mengurangi emisi karbon, efisiensi pemakaian air, pemanfaatan sumber daya yang terbuang, maupun ide-ide kreatif lainnya. Misalnya saja pemanfaatan air jatuhan kondensor sebagai pembangkit listrik, air abu dust collector yang masih bersuhu 60° C yang selama ini berbiaya mahal untuk mengolahnya sebelum dibuang ke sungai bisa dimanfaatkan dulu untuk memanaskan nira. Bisa saja ditemukan sebuah alat mirip kulkas yang bisa menurunkan suhu air dan digunakan sebagai pendingin pompa terutama pompa vacuum. Vacuum tinggi berarti pemakaian uap bekas akan turun, kehilangan gula juga akan turun. Masih banyak ide-ide kreatif yang pasti sampai sekarang masih dalam benak karyawan di PTPN X. Jika karyawan diberi dukungan dan ajang untuk mengembangkan ide-ide kreatif ini, betapa banyak yang akan didapat oleh PTPN X.
  3. Perusahaan-perusahaan besar sudah mencoba mengecilkan footprint-nya. Banyak produsen mengurangi jumlah kemasan yang mereka gunakan untuk mengirimkan produk.  Sebagai contoh, Apple telah mengurangi beberapa kemasan tidak berguna dan mengembangkan design unibody laptop yang lebih mudah untuk mendaur ulang dan memproduksinya. PTPN X sudah waktunya mengurangi kemasan plastiknya, mengarah kepada kemasan ramah lingkungan sekalian bermain di bisnis retail.
    1. Pengolahan limbah oleh PTPN X selama ini dilakukan ketika limbah sudah terbentuk. Mindset kita harus diubah, jangan seperti itu lagi. Ketika prosesnya yang diefisienkan, maka keluaran limbah yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu, konversi dan perolehan produk target akan semakin besar, jumlah energi yang dibutuhkan semakin berkurang, dan yang jelas keuntungan ekonominya akan meningkat. Mungkin di awal, memang butuh investasi yang cukup banyak, tetapi efek jangka panjangnya akan jauh lebih menguntungkan bahkan bisa sampai berjuta-juta dolar.
    2. Asumsinya setiap 15 rim kertas ukuran A4 itu akan menebang 1 pohon. Setiap 7.000 ekslempar koran yang kita baca setiap hari itu akan menghabiskan X-17 pohon hutan. Untuk kertas berkualitas baik, memerlukan pohon dengan kayu keras dan lunak. Jika seandainya kita menghemat 1 ton kertas, berarti kita juga menghemat 13 batang pohon besar, 400 liter minyak, 4X0 Kwh listrik dan 31.780 liter air.  Dalam memproduksi 1 ton kertas,dihasilkan gas karbondioksida kurang lebih 2,6 ton. Jumlah ini setara dengan gas buang yang dihasilkan sebuah mobil selama 6 bulan. Mulai saat ini kita pastikan bahwa kita sebagai karyawan PTPN X akan menghemat pemakaian kertas, diperiksa dengan benar sebelum dicetak. Sudah waktunya kita tidak pesta sampah. Sudah waktunya memanfaatkan teknologi, email, pemakaian kertas bolak-balik, dan kertas tidak dibuang atau dibakar tetapi didaur ulang.
    3. Kerusakan ozon, pemanasan global ataupun hancurnya gletser di kutub dan banyak lagi kerusakan alam dewasa ini selama ini hanya kita lihat dan amati tanpa ada usaha mengurangi dampaknya. Kita bisa melakukan hal-hal kecil untuk mengurangi dampak itu misalnya dengan mencabut charger, komputer kantor atau jika ada televisi dari sambungan listrik apabila sudah tidak digunakan. Karena apabila tetap tersambung, arus listrik tetap mengalir walaupun voltasenya kecil. Jangan terlalu banyak menggunakan tissue, karena dapat menyelamatkan pohon di hutan kita. Tissue di meja-meja asisten manajer, manager bagian, general manajer lebih baik diganti menggunakan sesuatu yang masih bisa digunakan berulang kali, seperti kain atau kanebo. Kalau bisa, menggunakan air secukupnya. Mencuci mobil tidak dengan air mengalir tetapi dengan ember, tidak membiarkan air mengalir ketika kita mencuci piring, kran air yang terus terbuka pada bak mandi, kalau perlu menggunakan penyiram otomatis. Membersihkan lantai-lantai pabrik juga tidak perlu disemprot air secara besar-besaran menggunakan pompa. Di salah satu pabrik gula di PTPN X sudah mulai menghemat air dengan hanya memercikkan air pada lantai-lantai yang kotor sebelum dibersihkan, selain lingkungan kerja menjadi tetap kering juga mengurangi limbah cair. Mematikan lampu dan AC kalau memang tidak digunakan atau suhu AC disesuaikan dengan suhu sekitar (tidak terlalu ekstrim perbedaan suhunya). Bahkan peralatan makan kita bawa dari rumah untuk mengurangi sendok plastik yang biasanya menyertai setiap bungkus nasi yang kita makan di kantor.
    4. Menanam pohon/ tanaman di sekitar kantor dan emplasement beserta perawatannya. Banyak sekali manfaatnya termasuk sebagai contoh penerapan sampah organik dan kompos yang kita punya. Jika tanaman tersebut subur akan menambah kepercayaan stakeholders.
    5. Pemanfaatan sumber daya murah misalnya sinar matahari dan angin. Kita bisa memulainya dengan hal-hal kecil di perusahaan kita. Hanya dengan selembar atap fiber yang bening berukuran 1 meter, kita bisa memiliki atap langit. Karena warnanya bening, maka kita bisa melihat langit dari dalam pabrik. Sinar matahari bisa menembus atap fiber ini sehingga pabrik mendapat cahaya. Makin banyak yang dipasang akan semakin terang. Mengapa kita masih saja memasang seng setiap tahun yang biayanya mahal, rawan bocor, dan gelap. Angin dari jendela kalau sudah cukup maka AC tidak perlu dinyalakan.
    6. Pemakaian kendaraan perusahaan juga seharusnya digunakan dengan bijaksana. Rapat pada satu tempat cukup dengan satu mobil. Mobil dengan mesin yang bagus berarti hemat pemakaian bahan bakar. Lebih diutamakan menggunakan kendaraan umum jika masih bisa dijangkau. Apalagi perilaku dari rumah dinas ke kantor yang sangat dekat saja menggunakan mobil.
    7. Beli produk lokal. Diupayakan apapun kebutuhan pabrik dibelikan di daerah terdekat. Selain lebih murah, juga sangat menghemat energi dan biaya transportasinya. Hal ini juga untuk memberdayakan ekonomi daerah sekitar.
    8. Jangan membakar apapun, bahkan rokok.

 

Demikian beberapa hal yang bisa dibudayakan. Harapan Setiap hari adalah green day di lingkungan PTPN X bukan hal mustahil. Ujung-ujungnya dari semua hal di atas bisa berjalan dengan baik jika ada perubahan perilaku dari pelaksananya. Solusi berawal dari kesadaran kita sebagai pribadi dan sebagai makhluk tuhan atau sebagai khalifah yang bertanggungjawab atas apa yang telah kita lakukan terhadap lingkungan. Selanjutnya, wujud dari kesadaran kita adalah actions. Bagi para pemimpin mohon diberi keteladanan, termasuk mendidik karyawan. Seperti yang dikatakan oleh Lao Tse, “Jika engkau ingin memanen semusim, maka tanamlah biji-bijian. Ingin memanen sepanjang tahun, tanamlah pohon. Namun, jika engkau ingin memanen sepanjang masa, didiklah manusia yang menanamnya“. (Ady Susanto_PG Watoetoelis, OPI_Sekper)  <article>  end

 

Rank 11 of The Best Twenty Five LKTI 2014

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar