Go Public, Why Not? (Bagian III)

Terbit pada Jumat, 14 Maret 2014

Trend Positif, di Tengah Politisasi Pergulaan

Selain komoditi padi, jagung dan kedelai yang kerap kali jadi bahan pergolakan di tengah percaturan politik di negeri ini. Tebu –gula- turut andil didalamnya. Manis tentunya, bagi pihak pengusaha importir tapi pahit bagi petani tebu dan industri gula nasional. Gula rafinasi gencar menyerbu tanah air, tidak dipungkiri lagi kran impor merembes atau lepas kendali membanjiri pasar retail. Dampaknya harga gula petani anjlok, kalah bersaing.

 

Kebijakan politik pergulaan nasional masih berpijak pada dua lakon. Peran pertama mencanangkan program peningkatan produksi dan revitalisasi pabrik gula. Petani terus digenjot untuk memroduksi tebu dengan jumlah tinggi, peningkatan kapasitas dan pembenahnya. Namun gula yang manis rasanya dengan seketika berubah tawar, mungkin pahit. Penyebabnya tidak lain adalah peran kedua pemerintah melalui kran impor gula rafinasi yang membombardir pasar retail yang tidak terkendali, satu persatu petani dan pabrik gula menjerit.

 

Kalau masalah ini tidak dibenahi sesegera mungkin, maka bukan saja industri gula BUMN yang terancam, tapi ribuan atau puluhan ribu gula milik petani akan terkubur. Merosotnya harga gula saat ini akibat pemerintah tidak tegas dalam menjalankan perannya yaitu melindungi dan mengangkat harkat petani itu sendiri.

 

Kebijakan pemerintah yang belum sepenuh hati, tidak perlu dirisaukan untuk menatap masa depan industri gula PTPN X. Manuver birokrasi sebagai keluarga pergulaan nasional terus diarahkan pada kebijakan yang kurang berpihak. Namun jangan diam dan menunggu. Seperti mantra yang sering dirapalkan Menteri BUMN “kerja kerja kerja.” Pembenahan di segala lini menjadi aktivitas rutin yang dijalankan. Diversifikasi dan diferensiasi produk manjadi jurus penangkal terpaan politik pergulaan.

 

Berbenah dan mempercantik diri terus dijalankan di tiap unit PG mengantarkan PTPN X sebagai BUMN terbaik di industri pergulaan. Pabrik bioethanol dan co-generation menjadi harapan baru yang memperkuat posisi PTPN X untuk terus maju menjadi perusahaan go public tahun depan. Tidak hanya  itu, penguatan bisnis korporasi yang ditancapkan kian matang dengan trend positif, seperti halnya rumah sakit, PT Dasaplast Nusantara, dan PT Mitra Tani Dua Tujuh. Tidak luput juga langkah ekspansi usaha perluasan areal dan pendirian pabrik gula modern di madura adalah bagian dari strategi penjualan saham – IPO.

 

Holding PTPN X kian kokoh memperkuat citranya menjadi perusahaan yang sehat dan profitable.  Menjadi penarik publik untuk membeli saham. Peningkatan kinerja operasional dan keuangan memacu perusahaan untuk selalu memberikan hasil yang terbaik kepada pemegang saham. Tidak diragukan lagi, dengan segudang langkah strategik dan trend positif yang telah diraih PTPN X akan mampu tampil dan melaju sebagai perusahaan go public, why not..? (Budiyarto_Penelitian Tembakau Jember, OPI_Sekper) <article> end

 

Rank 10 of The Best Ten LKTI 2014

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar