English Fun di PG Meritjan

Terbit pada Selasa, 16 Pebruari 2016

Di era globalisasi seperti sekarang ini, kebutuhan akan Bahasa Inggris sangatlah penting. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan dalam berkomunikasi terutama dalam dunia usaha, salah satunya adalah komunikasi dalam bisnis.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X telah sejak lama bekerjasama dengan rekanan dari negara penghasil gula lainnya, sehingga mau tak mau mengondisikan para personal di PTPN X untuk mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional.

Menyadari pentingnya hal ini, maka selama luar masa giling tahun 2015, General Manager PG Meritjan Alan Purwandiarto membuat terobosan untuk mengursuskan semua karyawan pimpinan di PG Meritjan secara intensif setiap hari Senin dan Kamis pada pukul  14.00-15.00.

Metode belajar dikondisikan secara semi formal, karena tidak ada tempat belajar yang mengikat. Terkadang di serambi masjid, di ruang rapat bahkan di ruang bagian lain. Kegiatan ini dilakukan dengan mendatangkan guru  profesional dari lembaga kursus Bahasa Inggris tersertifikasi di Kampung Inggris, Pare, Kediri.

“Konsepnya adalah proses belajar ini harus dilakukan secara menyenangkan, karena ruang kelas terdiri dari ragam usia dan kemampuan dasar Bahasa Inggris. Tidak boleh ada suasana tegang, sersan lah serius tapi santai,” demikian penjelasan Alan mengenai metode pembelajaran program yang ia namakan English Fun itu.

Selama proses belajar, materi vocabulary (perbendaharaan kata), grammar (tata bahasa), listening (mendengarkan), dan conversation (percakapan) disampaikan secara sederhana, terkadang bercampur Bahasa Indonesia bahkan Bahasa Jawa demi memudahkan penyerapan materi. Semua peserta didik diajak turut aktif dengan cara bergiliran memimpin doa dalam Bahasa Inggris tiap akan melakukan sesi pembelajaran, serta satu persatu diajak tanya jawab sederhana.

Kepandaian sang ibu guru dalam membaca peta kelas, membuat suasana belajar jauh dari suasana tegang. Tidak ada satupun peserta didik yang minder akan kemampuan bahasanya atau sebaliknya, tidak juga muncul kesan yang relatif lebih pintar tampak menonjol.

Kesan santai yang muncul selama proses belajar tampaknya sedikit terhapus pada akhir program ini yakni ketika dilaksanakan ujian atau dalam istilah lebih keren disebut post test. Hal ini untuk mengevaluasi seberapa besar peningkatan kemampuan individual tiap karyawan. Semua memang berangkat dari kesadaran bahwa range usia serta basic pendidikan para murid yang cukup lebar sehingga kemungkinan daya tangkapnya juga bisa jadi sangat berbeda-beda.

Sebagai bagian dari langkah memotivasi timnya, maka General Manager kelahiran Lumajang ini memberikan apresiasi kepada peserta didik terbaik. Pemberian penghargaan ini dilakukan pada forum apel rutin yang diikuti oleh semua karyawan.

Gaung bergulirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN tampaknya lebih siap disambut oleh PG Meritjan dengan terobosan-terobosan unik dan tidak umum semacam ini. Semoga. (Affandi_PG Meritjan, AFS_Corcom).

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar