Enero-UGM Jalin Kerjasama

Terbit pada Kamis, 25 Juni 2015

PT Energi Agro Nusantara (Enero) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sepakat untuk bekerjasama antara kedua belah pihak. Kesepakatan ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta bidang lainnya.

 

Direktur Utama Enero, Misbahul Huda, mengatakan, Enero merintis kerjasama ini dilatarbelakangi kebutuhan dari Enero untuk pengembangan usaha dan inovasi perusahaan.

 

“Antara pihak industri dengan perguruan tinggi harus saling komplementatif atau saling melengkapi. Perguruan Tinggi membutuhkan praktek dan pengujian teorinya, sedangkan Industri membutuhkan penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai bagian dari Integrated Sugar Cane Industry, Enero layak mendapat perhatian lebih seksama, karena karakter industrinya yang inovatif, dengan bahan baku tetes tebu memanfaatkan hasil samping industri gula. Enero diharapkan menjadi branding model revitalisasi pabrik gula di seluruh Indonesia. Di sisi lain, Enero merupakan bagian dari industri strategis yang manfaatnya akan berdampak luas. Di sisi hulu, pabrik gula akan memberdayakan petani tebu dan swasembada gula, di sisi hilir, Enero akan menghasilkan energi alternatif yang bisa menghemat devisa negara” terangnya, Selasa (23/6) saat penandatanganan MoU di Kantor Pusat UGM, Yogyakarta.

 

Huda berharap melalui kerja sama ini nantinya seluruh pihak bisa saling berkontribusi dalam kompetensinya masing-masing sehingga memberikan manfaat bagi semua pihak.

 

“Hasil penelitian dari perguruan tinggi diharapkan dapat dinikmati oleh pihak industri, sedangkan hasil dari pihak industri menjadi feedback bagi perguruan tinggi untuk diteliti dan dikembangkan. Kerjasama ini diantara keduanya semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak dan masyarakat.”

 

Dalam presentasinya, Huda menyampaikan bentuk kerjsama yang dilakukan antara lain inovasi produk bioethanol dan turunannya, riset bersama pengelolaan dan pengendalian produk utama, produk turunan serta waste management, pemberian kuliah umum, kunjungan lapang, program magang dan penelitian.

 

Di Pihak UGM, Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M.BA menuturkan, MoU merupakan bagian penting dari agenda yang melibatkan antara pihak akademisi dan pihak industri. “Kepentingan akademisi adalah menggulirkan hasil kajian riset dan inovasi industri, sedangkan industri membutuhkan untuk menyelesaikan problema yang dialami, sehingga menciptakan kerjasama yang bermanfaat antara industri dan akademisi.”

 

MoU antara Enero dengan UGM juga dimaknai Utomo sebagai tahap awal dalam melangkah ke jenjang yang lebih konkrit antara kedua lembaga.

“Implementasi MoU dapat berupa scope kerjasama pekerjaan yang lebih rinci, seperti pengembangan usaha dan penelitian produk utama dan turunan bioethanol. Harapannya kerjasama ini bukan sekedar proyek tapi kerjasama berkelanjutan untuk inovasi yang berkaitan dengan energi, pengajaran riset dan pengabdian masyarakat dapat berupa magang, riset lanjutan, dan community development untuk membangun pemberdayaan masyarakat sekitar secara bersama. Intinya bahwa MoU tidak berhenti sebagai MoU saja, tapi diikuti dengan kegiatan konkrit yang berkelanjutan, sehingga industri menyelesaikan problemanya, sedangkan universitas mendapatkan patron untuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. (Ariel Hidayat_Enero, OPI_Corcom)

 

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar