Difable Caring Program

Terbit pada Senin, 9 Juni 2014

“Di era digital media, perusahaan BUMN disarankan mulai beralih menerapkan CSR 2.0 dan meninggalkan CSR 1.0. CSR 1.0 adalah sosialisasi kegiatan CSR gaya lama yang biasanya berbentuk kampanye dan slogan melalui media konvensional (cetak dan elektronik),” demikian disampaikan oleh Angkie Yudhistia, CEO Thisable Enterprise dalam FGD Kehumasan di Kantor Kementerian BUMN Lantai 21.

 

Masih menurut Angkie yang seorang tuna rungu, efek penggandanya (multiplier effect) sangat besar jika perusahaan melakukan CSR 2.0 melalui percakapan (conversation) atau cerita (story) lewat media sosial dan buku yang disampaikan orang banyak (human).

 

Selain itu jika kegiatan CSR BUMN selama ini hanya berkecimpung di bidang lingkungan hidup dan sosial masyarakat secara umum, pemateri membuka wawasan peserta bahawa kalangan disable juga sangat membutuhkan CSR dari BUMN, namun seringkali mereka terabaikan. Dengan kepedulian terhadap para difable, selain dapat membantu mereka mengaktualisasikan diri, juga dapat menambah keberagaman bantuan CSR yang diberikan oleh perusahaan BUMN.

 

Untuk meningkatkan kepedulian kaum difable sekaligus menambah keragaman pihak yang mendapatkan bantuan dari PTPN X, PTPN X dapat ‘menyentuh dan merangkul’ para disable dengan menelurkan Difable Caring Program. Program ini memberikan bantuan berupa penyediaan alat bantu (kursi roda, penyangga kaki, alat bantu dengar dan lain-lain) serta pemberian kursus bagi para difable di lingkungan sekitar unit usaha PTPN X. (OPI_Sekper)

 

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar