Masih dalam acara Forum BUMN 2016 beberapa waktu lalu, Dirut PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X, Subiyono didaulat sebagai salah satu pembicara dalam event bergengsi tersebut. Dipilihnya PTPN X diantara banyaknya BUMN yang ada, tentu bukan tanpa sebab, menurut Kompas Media selaku penyelenggara PTPN X berhasil mengukuhkan diri sebagai leader BUMN di bidangnya yakni industri gula dan berhasil menyokong ketahanan pangan Indonesia.

Dalam paparannya, Mantan Kadisbun Jatim ini, mengatakan bahwa perusahaan yang Ia pimpin tersebut fokus melakukan diversifikasi produk. Setelah tuntas melakukan revitalisasi pabrik gula dan berhasil membangun pabrik bioetanol tahun 2013 silam, perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan ini sedang fokus untuk mengembangkan cogeneration.

Adanya diversifikasi bisnis tersebut bertujuan agar kinerja perusahaan pergulaan terus meningkat. Keuntungan dari diversifikasi bisa digunakan antara lain untuk ekspansi lahan dan investasi permesinan yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan produksi gula sebagai komoditas penting nasional.

“Dengan diversifikasi atau hilirisasi produk, sistem kerja dan mesin kami dituntut lebih andal. Sehingga pararel dengan upaya peningkatan produksi gula. Dan sebenarnya tren hilirisasi produk telah lama dilakukan di negara produsen utama gula seperti Brasil, Thailand, dan India,” terangnya.

Di Brasil, lanjut dia, pabrik gula (PG) yang ada bisa menghasilkan listrik lebih dari 3.000 MW. Sekitar 20% kebutuhan energi Brasil ditopang energi baru terbarukan berbasis tebu, terutama bioetanol. PG-PG India telah mampu memproduksi listrik 2.200 MW, dengan daya yang dikomersialkan 1.400 MW.

“”Di negara lain, pabrik gula yang hanya mengandalkan produk gula hanya ada di Indonesia, lainnya sudah melakukan hilirisasi,” pungkasnya.