Di tahun 2015, PT Dasaplast Nusantara, anak perusahaan PTPN X yang concern memroduksi plastik, waring, dan  innerbag, berencana membuka pabrik baru di Purwoasri Jawa Timur. Ditemui di ruang kerjanya, Direktur Utama PT Dasaplast Nusantara Madya Budi Prastyawan, SE., M.IKom, menuturkan bahwa dengan bertambahnya pasar ekspor, kita tidak bisa memenuhi permintaan pasar global. Kapasitas tidak tercapai karena timing perimintaan mereka sama dengan timing kita untuk memenuhi captive market. 

“Periode pemnuhan pasar captive market biasanya mulai Mei hingga Oktober. Agar kedua pasar ini bisa kita penuhi semua, maka produksi captive kita relokasi, kita sendirikan,” ujar Madya.  

Produksi untuk captive market, imbuhnya, akan ditempatkan di Purwoasri, sehingga tidak mengganggu ekspor. Selain itu untuk pemenuhan demand, relokasi juga dilakukan untuk mereduksi biaya transportasi, karena transportasi berkontribusi besar terhadap tingginya biaya produksi. Hal ini cukup signifikan untuk mengangkut bahan baku impor.

“Karena radius lebih dekat, maka maka harga bisa ditekan, sehingga biaya produksi lebih rendah,” terang Madya yang juga didapuk sebagai tenaga pengajar di salah satu universitas swasta ternama di Surabaya.

Lebih lanjut Madya memaparkan bahwa pihaknya akan menjalin kerjasama dengan Biofarma untuk penyediaan alat kesehatan. Dengan adanya BPJS, kebutuhan alat suntik menjadi tinggi karena mindset mayoritas orang Indonesia adalah jika tidak disuntik, tidak bisa sembuh. “Nah niche market ini yang akan kita selami,” tutupnya. (OPI_Corcom)