Ciptakan Termometer Digital untuk Fermentasi Tembakau
Suhu ruangan sangat berpengaruh kepada proses kemasan tembakau. Untuk itu, Penelitian Tembakau Jember menciptakan Thermometer Digital untuk Gudang Pengolahan dan Gudang Pengering.
Kasie Kesuburan Tanah Penelitian Tembakau Jember, Subagio mengatakan, dengan menggunakan thermometer glass, ketepatan pembacaan sering kali menjadi kendala karena pengamatan dilakukan pada pagi hari jam 5 dengan penerangan yang terbatas. Ditambah lagi dengan keterbatasan mata pekerja yang sudah tidak muda lagi untuk membaca angka yang kecil.
"Selain itu, pengoperasian thermometer glass lebih rumit saat pembacaan harus dikeluarmasukan ke dalam pada lubang dan membutuhkan space yang cukup dengan panjangnya bambu," ungkap Subagio.
Dengan permasalahan tersebut, sambung Subagio menyebabkan pelaksanaan pengukuran lebih lama, kurang akurat, ribet dan kurangnya kontrol.
"Untuk itu, kami menciptakan thermometer digital untuk fermentasi tembakau," katanya.
Subagio menjelaskan pengoperasian thermometer digital tidak rumit karena LCD berada di luar yang menempel pada tumpukan stapelan pada bagian luar, sedangkan sensor dimasukan kedalam tumpukan stapelanan.
"Ketepatan pembacaan sangat pasti karena tampilan pengukuran suhu pada LCD dalam bentuk angka atau sampai satu desimal," papar dia.
Subagio memaparkan cara pembacaan thermometer digital yang sudah dikalibrasi tidak perlu dibarengi dengan penambahan atau pengurangan pembacaan hasil koreksi pengukuran. Pembacaan bisa dilakukan lebih dari satu kali sehari untuk mengetahui perubahan suhu pada siang dan malam yang sangat berpengaruh terhadap proses kemasakan tembakau.
"Kami juga melengkapi thermometer digital ini dengan alarm yang otomatis berbunyi ketika suhu stapelan melebihi batas yang sudah ditetapkan,"pungkasnya. (Siska, AFS_Sekper)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar