Burung Hantu Predator Tikus
Tikus menjadi salah satu hama paling berbahaya bagi tanaman tebu. Bahkan dalam satu malam, satu hamparan kebun tebu bisa habis dan merusak kualitas tebu. Untuk melawan hama tikus, PT Perkebunan Nusantara X (Persero) pernah membudidayakan Burung Hantu sebagai predator tikus.
General Manager Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, Ir Budi Adi Prabowo MM, mengatakan, hama tikus merupakan hama paling merusak kebun tebu. Sebab, tikus sawah yang biasa di kebun tebu selalu menghabiskan pucuk tebu.
"Tikus di kebun tebu sangat merugikan karena dalam semalam tikus-tikus tersebut bisa menghabiskan satu hamparan kebun," ungkap Budi.
Budi menjelaskan, tikus kebun tebu ini ukurannya kecil sehingga tikus bisa dengan leluasa untuk memanjat tebu dan menghabiskan pucuk tebu. Kalau pucuk tebu habis dimakan tikus, maka proses pertumbuhan tebu akan kembali memproduksi pucuk. Sehingga gula yang sudah terbentuk di dalam batang tebu akan terpecah lagi untuk memproduksi pucuk tebu. Tentunya proses tersebut sangat merugikan petani.
"Predator tikus yang paling utama adalah burung hantu. Waktu saya menjabat sebagai GM di PG Kremboong, saya pernah membudidayakan Burung Hantu," kenang Budi.
Masih menurut Budi, setelah Burung Hantu cukup usia, maka mereka dilepas di kebun untuk memakan tikus-tikus yang memang paling banyak menyerang kebun tebu di wilayah Delta. Sayangnya, saat ini Burung Hantu sudah tidak ada lagi di kebun tebu karena Burung Hantu banyak diburu orang.
"Padahal selain ular, predator tikus yang paling bagus adalah Burung Hantu,"paparnya.
Budi menambahkan, dengan diburunya Burung Hantu menyebabkan rantai makanan di kebun putus. Sehingga tidak adanya Burung Hantu di kebun tebu membuat hama tikus berkembang biak . (Siska, OPI_Sekper)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar