Branding

Terbit pada Rabu, 19 Nopember 2014

Branding perusahaan dibutuhkan untuk mempertahankan eksisting perusahaan di pasar, baik pasar dalam negeri ataupun internasional. Perusahaan – perusahaan di dunia telah melakukan branding untuk tetap bisa bersaing dalam pasar. Misalnya, perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang otomotif tidak hanya satu di Indonesia, namun mereka mampu untuk tetap bisa bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar di Indonesia.

 

Branding “mobil keluarga”, ataupun “motor irit” sudah begitu melekat di masyarakat Indonesia. Begitu kuatnya branding yang diberikan pada produk tersebut, masyarakat Indonesia tidak perlu bingung bila ingin memiliki “mobil keluarga”, ataupun “motor irit” karena pasti pilihannya jatuh pada satu produk otomotif yang sudah melekat pada branding tersebut, meskipun sudah beraneka ragam merek otomotif yang beredar di Indonesia.

 

Di industri lampu pun branding juga diterapkan. Salah satu perusahaan yang bergerak di industri lampu sedang melakukan branding “tahan hingga 15 tahun”. Perusahaan ini berusaha untuk menanamkan kepada konsumen Indonesia bahwa bila ingin mendapatkan lampu yang tahan lama, gunakan lampu produksi mereka. Iklannya pun sering terdengar di salah satu radio Surabaya, dan dikemas dengan iklan yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh konsumen Indonesia.

 

Perusahaan – perusahaan tersebut melakukan branding pada produknya untuk mempertahankan produknya tetap untuk diminati oleh para konsumen, dan mempermudah para konsumen untuk mengingat produk mereka kapanpun dan dimanapun. Adapun cara untuk membentuk branding, salah satunya adalah menjadi pionir di pangsa pasar. Salah satu bank swasta menjadi pionir untuk uang elektronik yang diberi merek “Flazz”. Uang elektronik tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen di Indonesia untuk menjadi nasabah di bank swasta tersebut, dikarenakan konsumen tidak perlu membawa uang tunai bila ingin bertransaksi, misalnya berbelanja di supermarket.

 

Namun menjadi pionir belum tentu bisa membuat produknya tetap diminati oleh konsumen. Salah satunya, Friendster mengalami hal ini. Friendster merupakan jejaring sosial media yang membuat keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal. Namun, sejak munculnya Facebook, Friendster mulai menurun peminatnya di dunia jejaring media sosial. Diperlukannya inovasi supaya tetap bertahan di persaingan. Misalnya, Google gencar berbagai macam inovasi sehingga Google berhasil menjadi perusahaan raksasa. (Ikhwan Krisnadi_Sekper, OPI_Sekper)

Terdapat 1 komentar

rizal said on Dec 03, 2014
kalo branding tulisan ini apa pak ?

Silahkan tambahkan komentar