Cara Jitu Lepas dari Kondisi Terjebak dan Stagnan
Kata terjebak atau saya akan lebih banyak menyebutnya di dalam artikel ini dengan kata stagnan, merupakan satu kata yang cukup sakti. Mengapa saya berpendapat demikian? Karena di dalam kata tersebut mengandung sebuah makna yang tersirat akan perubahan. Ya! Perubahan atau waktu yang tepat untuk melangkah menuju perubahan.
Saya biasanya mengajukan beberapa pertanyaan kepada klien saya pada sesi konseling dan coaching. Jika pembahasannya adalah tentang stagnan, saya akan mengajukan beberapa pertanyaan seperti berikut :
“Kapan terakhir kali anda merasa dalam kondisi stagnan?”
“Bagaimana anda tahu bahwa anda sedang berada dalam kondisi tersebut?”
“Bagaimana persisnya perasaan anda ketika anda berada di dalam kondisi tersebut?”
“Jika seandainya anda sudah lepas dari kondisi tersebut, kemanakah anda akan melangkah?”
“Jika anda kini sudah berada di tempat yang anda inginkan, bagaimanakah perasaan anda saat ini?”
“Jika anda saat ini sudah merasa nyaman dan tenang, apakah anda akan berusaha mempertahankan perasaan itu?”
“Langkah apa saja yang harus anda lakukan untuk tetap berada di dalam kondisi yang nyaman dan tenang tersebut?”
“Jika perubahan itu membawa sebuah harga, apakah anda mau untuk membayar harga dari perubahan itu?”
Jika boleh saya mendefinisikan, kata stagnan biasanya memiliki arti tiadanya gerakan atau ide untuk bisa lepas dari suatu kejadian. Diam di tempat.
Pada kondisi stagnan ini, biasanya anda akan memiliki pola berpikiryang terkotak-kotak. Merasa khawatir terhadap apa yang akan terjadi, atau jangan-jangan anda justru merasa nyaman terhadap kondisi stagnan tersebut.
Karena itulah dengan menanyakan pertanyaan-pertanyaan seperti yang saya tuliskan di atas, dapat membuka pola pikir dan sudut pandang anda. Jika saat pertanyaan itu anda tanyakan kepada diri anda sendiri dan anda masih saja tetap bingung bagaimana menjawabnya, apakah itu termasuk hal yang buruk?Menurut saya itujustru merupakan hal yang baik. Artinya apa? anda harus mengambil jeda dulu barang dua atau tiga menit untuk relaks. Selama itu pula, anda bisa untuk mengambil nafas yang dalam dan lakukan secara perlahan. Nikmati saja oksigen yang masuk ke paru-paru dan tersenyumlah.
Saat anda sudah relaks dan semakin tenang. Tanyakan lagi ke dalam diri anda sendiri beberapa pertanyaan di atas. Atau anda bisa memulainya dengan pertanyaan ini, “apa sebenarnya yang saya dapatkan dari kondisi stagnan ini?”
Jika anda memperhatikan setiap artikel yang saya tulis. Pada setiap artikel itu, selalu muncul pertanyaan-pertanyaan yang harus anda jawab sendiri. Mengapa?Karena melalui pertanyaan-pertanyaan itulah saya ingin mengajak anda untuk berinteraksi, khususnya membuat anda berinteraksi dengan diri anda sendiri.
Jadi bagaimana cara jitunya? Cara jitunya adalah melalui pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat kita berinteraksi dengan diri kita sendiri. Seseorang yang berada di dalam kondisi stagnan, hanya perlu sudut pandang yang berbeda. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu biasanya akan muncul pada saat kondisi pikiran kita relaks dan tenang.
Menurut banyak orang, mereka banyak terbantu dengan adanya pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Tetapi apakah itu juga berlaku untuk anda? Anda sendirilah yang bisa menjawabnya dengan cara melakukannya sendiri. (Rehandy Prismawan_Enero, OPI_Sekper)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar