Akui Tanah di Mojokerto Lebih Bagus dan Mudah Diolah

Terbit pada Senin, 7 Desember 2015

Kebun Sidonganti di Desa Ngingasrembyong, Mojokerto menjadi tempat pertama yang dikunjugi oleh peserta Acara The 7th Bilateral Consultative Meeting between Indonesia and Thailand on Sugar Tariff in ASEAN. Melihat hamparan tebu yang menghijau, petani asal Thailand, Montri Visawpornprasit berdecak kagum.

"Tebunya bagus," kata Montri saat bus memasuki area Kebun Sidonganti.

Saat bus berhenti, Montri bergegas turun dan melihat tebu dari dekat. Bahkan, ia juga sempat memperhatikan kondisi tanah di kebun tersebut. Montri mengatakan,"Kondisi tanah di sini lebih bagus dan lebih mudah diolah dibandingkan dengan tanah di Thailand."

Montri menambahkan dirinya sangat yakin bahwa rendemen yang akan dihasilkan adalah di atas 10 persen, jika perawatannya sesuai dengan kebutuhan tebu. Sebab, tanah di Mojokerto ini sudah bagus dan tanaman tebunya pun kelihatan sangat bagus.

Disinggung soal varietas di Thailand, Montri mengungkapkan ada 43 varietas di sana. Namun, yang menjadi favorit petani hanya ada delapan varietas. Sementara, dirinya lebih banyak menanam empat varietas saja di lahan tebunya yang seluas 200 hektar. (Siska, VER_Corcom)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar