3 Tren Teknologi Pemicu Perubahan pada Proses Manufaktur
Di masa ini, tidak ada satu hal pun yang luput dari kecanggihan dan kemajuan teknologi. Teknologi telah berperan besar dalam mengubah dunia yang saat ini dihuni oleh 7,2 miliar orang (berdasar data Biro Sensus Amerika Serikat). Tidak terkecuali, erat kaitannya dengan dampak kemajuan teknologi bagi dunia manufaktur.
Proses manufaktur identik dengan tugas–tugas berat. Tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan mesin yang memiliki kekuatan dan kecepatan lebih besar daripada manusia. Itulah salah satu penyebab selama hampir lebih dari setengah abad, mesin – mesin besar dilengkapi dengan ‘akal’ berkat ilmu yang bernama algoritma.
Robot di masa ini memiliki kemampuan penglihatan yang lebih baik, menghitung lebih cepat, mampu beradaptasi pada lingkungan yang berbeda, dan dapat bekerja dengan lebih smooth. Penggunaan robot pada proses industri manufaktur sudah sangat berkembang karena robot saat ini dapat dimiliki dengan harga murah. Setidaknya, hal itulah yang disebutkan dalam artikel www.HBR.com yang berjudul “The Age of Smart, Safe, Cheap Robots is Already Here”.
Semua perubahan tersebut merupakan peningkatan yang bertujuan untuk membantu memenuhi banyaknya jumlah permintaan robot. Faktanya, seperti yang dituliskan dalam artikel tersebut, di tahun 2020 populasi robot di industri manufaktur secara global dapat bertumbuh 2 kali lipat dari sekarang atau sekitar 4 juta. Peningkatan populasi robot ini akan merubah lanskap keunggulan kompetitif di berbagai industri lainnya. Dengan penggunaan robot, para produsen akan lebih mungkin untuk meningkatkan produktivitas sehingga dapat memberdayakan sumber daya manusia dengan konsep knowledge-based workforce (tenaga kerja manusia yang berbasis pada pengetahuan).
Perubahan ini, tentu saja akan berdampak bagi jutaan buruh dan ribuan industri di seluruh dunia. Perubahan dalam model bisnis akan memunculkan peluang bagi para inovator. Inilah 3 tren teknologi yang akan mengacu perubahan besar bagi wajah industri manufaktur dalam proses penciptaan produk.
- Teknologi yang lebih murah
Teknologi saat ini semakin maju dan produksi robot juga telah ditingkatkan sehingga biaya produksi robot berkurang 50% sejak tahun 1990. Sementara itu, di Amerika Serikat biaya tenaga kerja telah meningkat sebanyak 80%. Bahkan, di Cina upah tenaga kerja meningkat 5 kali lipat dari 2008 akibat tingginya turn over karyawan sehingga tidak mengherankan raksasa manufaktur Cina, Foxconn, yang memiliki lebih dari 1 juta karyawan dalam 3 tahun ke depan akan berencana mengotomatisasi 70% prosesnya yang terkait pekerjaan perakitan (Assembly Line).
- Teknologi yang makin pintar dan lebih Autonomous
Kemajuan dalam hal kecerdasan dan sensor teknologi buatan memberikan robot kemampuan untuk mengatasi variabilitas tugas. Saat ini, Flex Track sebagai jalur robot dapat melakukan pekerjaannya tanpa sama sekali campur tangan manusia. Sensor teknologi yang jauh lebih maju dan kemampuan sistem komputer yang dapat menganalisa data dari sensor teresebut, akan memungkinkan robot dapat mengerjakan hasil analisa dengan sangat terampil.
Data yang dihasilkan dari proses autonomous ini akan diolah dengan teknologi digital untuk membantu para designer, insinyur, dan manajer dalam memahami bagaimana menciptakan kualitas, proses waktu, aliran, dan persediaan secara real time. Akhirnya, perusahaan dapat memanfaatkan data tersebut untuk meningkatkan produk dan proses yang lebih cepat dari pesaing mereka.
- Teknologi yang lebih aman dan terintegrasi dengan manusia
Teknologi yang semakin maju akan memiliki sistem keamanan yang juga maju sehingga setiap orang dapat berdampingan dengan robot tanpa rasa khawatir. Robot pun dapat medeteksi ‘jarak’ dengan manusia, maka robot tersebut dapat menyesuaikan kecepatan, kekuatan, dan semua gerakan yang berhubungan dengan manusia.
Dengan adanya tren yang muncul dari teknologi yang lebih pintar, aman, dan murah bagi industri manufaktur ini, robot–robot canggih yang diciptakan untuk mengerjakan pekerjaan di jalur perakitan (assembly line) diperkirakan akan lebih akurat dan memiliki ketangkasan yang lebih tinggi. Robot untuk jalur perakitan juga memiliki kekuatan sensing yang memungkinkan mereka berpartisipasi dalam mengerjakan tugas perakitan dengan lebih smooth, seperti yang dilakukan para pekerja di pabrik perangkat elektronik canggih.
Sumber :
Miremedi, Mehdi, Subu Narayanan, Richard Sellschop, Jonathan Tilley; June, 2015; www.HBR.com
(MSR_Sekper, VER_Sekper)
Terdapat 0 komentar
Silahkan tambahkan komentar