2016, Tahun Perbaikan On Farm

Terbit pada Rabu, 27 April 2016

Untuk mengamankan rencana pengembangan bisnis, PT Perkebunan Nusantara X melakukan perbaikan sistem di on farm. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas bahan baku tebu (BBT) di 11 pabrik gula yang ada di Jawa Timur.

Direktur Utama PTPN X, Subiyono mengungkapkan kalau masalah on farm ini tidak ditangani dengan baik maka dalam lima tahun ke depan jumlah petani yang ingin menanam tebu akan berkurang. Kalau minat petani untuk menanam tebu berkurang maka ini akan menjadi masalah yang serius.

"Lima tahun lagi, jumlah tanaman tebu akan berkurang besar. Kalau hal itu sampai ternyata maka cogeneration, bioethanol dan investasi besar yang sudah dilakukan tidak akan optimal hasilnya," kata Subiyono dalam rapat bersama seluruh general manager pabrik gula dan seluruh kepala divisi di PG Ngadiredjo.

Mantan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi menegaskan sekarang ini, 70 persen tanaman tebu ada di tanah tegalan dan hanya 30 persen saja yang di tanah sawah. Ini artinya komoditas padi dinilai bisa memberikan nilai lebih karena harga gula dengan harga beras selisihnya tidak banyak. Padahal dulu harga gula itu 2,5 kali dibandingkan dengan harga beras. Satu alasan lagi yang membuat petani memilih beras yaitu masa tanam tebu adalah satu tahun sedangkan untuk padi dalam satu tahun bisa sampai tiga kali tanam.

"Kalau kita tidak bisa memberikan nilai lebih ke petani maka petani akan semakin banyak yang meninggalkan tebu," ujarnya.

Untuk itu, sambung Subiyono, tahun 2016 ini merupakan tahun yang sangat penting. Sebab, selain fokus ke masa giling, tahun 2016 ini juga merupakan tahun untuk memperbaiki di sisi on farm. Serta mempersiapkan bahan baku tebu (BBT) tahun 2017 yang sesuai dengan kebutuhan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnnya. (Siska, AFS_Sekper)

Posted in Berita

Terdapat 0 komentar

Silahkan tambahkan komentar