Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, PT Perkebunan Nusantara menambah lima unit core sampler di tahun 2016. Sebelumnya, hanya di PG Ngadiredjo saja yang sudah terpasang, maka di musim giling tahun ini, empat PG akan dilengkapi dengan core sampler.

Kepala Urusan BBT Divisi QC dan Pengembangan Lahan PTPN X, Joko Purwo Setyohadi mengatakan tahun ini, PTPN X sudah melakukan perbaikan di sisi pelayanan kepada petani, salah satunya adalah transparansi rendemen. Pasalnya, selama ini, masalah rendemen merupakan masalah yang sensitif.

"Untuk itu, PTPN X menggunakan core sampler untuk melihat rendemen dan, hasil akan lebih presisi karena sampel diambil dari masing-masing truk," kata Joko.

Sebelum menggunakan core sampler, sambung Joko, penentuan rendemen menggunakan analisa NPP (Nira Perahan Pertama) dan hasil rendemen sulit diperoleh secara presisi karena tebu yang masuk dalam satu kali giling bisa berasal dari dua hingga tiga truk. Selain itu, juga masih ada campur tangan manusia yang bisa memunculkan ketidaksesuaian hasil yang dilaporkan dengan kondisi yang sebenarnya.

"Tahun ini, PTPN X menambah lima unit core sampler di empat PG," ungkapnya.

Keempat PG tersebut, ujar Joko adalah  PG Gempolkrep yang akan dipasang dua unit core sampler, PG Djombang Baru dipasang satu core sampler, satu unit core sampler juga dipasang di PG Tjoekir dan satu unit core sampler dipasang di PG Lestari.

Joko menambahkan sebelumnya, dua unit core sampler dipasang di PG Ngadiredjo sejak tahun 2013. Dalam perkembangannya, pada tahun 2015 ditambahkan 2 unit core sampler sehingga saat ini di PG yang berlokasi di Kediri tersebut sudah memiliki 4 unit core sampler. (Siska, AFS_Corcomm)