Sebagai bentuk kepedulian PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X untuk masyarakat sekitar unit kerja PTPN X, Kamis (2/7) dilaksanakan program Corporate Social Resposibility (CSR) berupa penempatan Rumah Burung Hantu di wilayah Kras, Kediri. Program CSR kali ini berfokus pada pembuatan rumah burung hantu sebanyak lima buah.

Fungsi dari rumah burung hantu ini adalah untuk mengurangi populasi hama tikus yang menyerang komoditas tanaman pangan termasuk tanaman tebu. Agar menekan kerusakan-kerusakan tanaman tebu yang disebabkan oleh hama tikus tersebut, dana CSR PTPN X sejumlah 26 juta rupiah disalurkan untuk pembuatan rumah burung hantu.

“Semoga bantuan ini membawa manfaat dan berkah untuk kita semuanya. Wilayah Kras turut serta dalam memasok Bahan Baku Tebu (BBT) yang sangat optimal untuk PG Ngadiredjo. Terima kasih kepada petani wilayah Kras yang telah merawat budidaya tebu dengan baik selama ini,” jelas Abdul Munib, General Manager Pabrik Gula (PG) Ngadirejo.

Penggunaan burung hantu sebagai predator alami juga dinilai lebih efektif untuk menurunkan hama tikus sehingga dapat menigkatkan produksi bahan baku tebu yang berkualitas. Sementara dari segi biaya, menggunakan burung hantu untuk membasmi hama tikus jauh lebih rendah.

Agus Widodo, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, mengucapkan terima kasih kepada PTPN X untuk program CSR yang dilaksanakan. Diharapkan dengan adanya program tersebut dapat bermanfaat.

“Terima kasih atas bantuan dari PTPN X khususnya PG Ngadirejo karena bantuannya selalu bermanfaat seperti bantuan normalisasi saluran air, sangat bermanfaat,”tambah Badrus, Kepala Desa Ngadirejo.

Tidak hanya di wilayah Kras saja, PTPN X juga akan memberikan bantuan serupa secara bertahap pada sembilan kecamatan lain di daerah Kediri dan Blitar. Total sejumlah 35 rumah burung hantu diharapkan mampu menjaga tanaman tebu dari serangan hama tikus.

“Apa yang bisa kita lakukan untuk mempererat kemitraan antara PTPN X dengan petani akan bisa mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Semoga bantuan ini menjadi solusi efektif bagi petani untuk serangan hama tikus,” pungkas Dimas Eko Prasetyo, SEVP Operation PTPN X. (Sanggra_UB, CIN_Sekper)