Gandeng BNI Sekuritas Sebagai Arranger

JAKARTA – Rabu (23/05), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X menerbitkan Surat Utang Jangka Menengah atau Medium Term Notes (MTN) Tahun 2018. MTN PTPN X ditawarkan dengan total keseluruhan nilai pokok sebesar Rp 500 Miliar.

Perjanjian terkait penerbitan MTN tersebut ditandatangani di Jakarta oleh PTPN X sebagai emiten  bersama dengan BNI Sekuritas selaku arranger dan PT BNI (Persero) selaku Agen Pemantau. Adapun pembayaran dari investor kepada arranger ditetapkan pada hari Jumat (25/5). MTN PTPN X ini memiliki jangka waktu selama tiga tahun hingga Mei 2021 dengan penawaran terbatas.

Penerbitan MTN ini merupakan langkah strategis keuangan PTPN X sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perseroan,  ditunjang dengan proses penerbitan MTN relatif lebih sederhana dan cepat dibanding dengan penerbitan obligasi.

Kinerja PTPN X Tahun 2017 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2016, baik dari sisi produksi maupun keuangan. PTPN X berhasil membukukan diri sebagai produsen gula terbesar dengan kontribusinya yakni 16% dari total produksi gula nasional dengan laba perusahaan (audited) sebesar Rp 64,75 miliar. Berdasarkan kinerja yang cukup baik tersebut, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah melakukan pemeringkatan tahunan atas MTN Tahun 2018 PTPN X dengan hasil yaitu BBB (Triple B), yang artinya PTPN X mempunyai kemampuan yang memadai terhadap komitmen keuangan jangka panjangnya.

Minat para investor terhadap MTN PTPN X sangat tinggi. Hal ini tampak pada kuota investor untuk MTN sudah terpenuhi. “Kuota investor untuk MTN PTPN X telah terpenuhi. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor kepada kinerja dan bisnis PTPN X begitu tinggi,” ungkap Dwi Satriyo Annurogo, Direktur Utama PTPN X di tengah acara penandatanganan MTN. 

Tahun 2018 ini, PTPN X menargetkan produksi 397.341 ton gula kristal putih dengan tebu digiling sejumlah 4.951.849 ton. “Adanya MTN ini nantinya akan membantu operasional dan pengembangan bisnis PTPN X. Sehingga target-target tahun 2018 dapat tercapai dengan optimal,” tambah Dwi.